Jumat, 17 Juli 2015

[TRANSLATION] Sakura Hiden : Chapter 5 (-Section 5-) (self.Naruto)サクラ秘伝:「思恋、 春風にのせて」 (Shiren, Harukaze ni Nosete) Sakura Hiden: 「Thoughts of Love and Longing, Riding Upon a Spring Breeze」



[INDONESIA]
Page 151
Ada sebuah ketukan pada pintu.

Sai menghentikan aktivitas mandinya.

Diantara jeda suara ketukan itu, Sai bisa mendengar sebuah suara memanggilnya 'Sai'. Dari suaranya.. Kelihatannya dia adalah Ino.

Sai mengenakan pakaian dalamnya sembari mengeringkan rambutnya dengan sebuah handuk. Dia kemudian melangkah menuju arah pintu.

Ketika dia membuka pintu, Ino ternyata sudah berdiri di depan pintu itu. 

"Sai. Maaf.... T-tunggu sebentar!"

Pages 151 and 153

Wajah Ino dengan cepat menjadi merah.

"Ke-kenapa kau tak pakai baju?"

"Maaf. Itu karena aku tadi sedang mandi."

Bagaimanapun juga, walaupun dia berpikir penampilannya itu akan ditanggapi Ino dengan baik-baik saja, kenyataannya tidak berjalan demikian. Tidak hanya membuat Ino marah, tetapi anehnya.. Ini juga membuat wajahnya menjadi merah. 

"Selain itu.. Ada apa ya? Ini kan masih terlalu pagi."

Ketika Sai bertanya, Ino mengembalikan pandangannya terhadap Sai. Wajahnya memang masih terlihat merah, namun ekspresi wajahnya nampak diwarnai dengan ketegangan.

"Sakura menghilang."


"Sakura?"

Sai berhenti menggerakkan tangannya yang masih memegang handuk.

Ino kemudian berbicara:

"Pagi ini, aku pergi ke 'klinik perawatan mental' lebih awal daripada biasanya. Ada sebuah pekerjaan yang harus kami selesaikan. Tapi Sakura tidak kunjung datang. Meskipun aku telah pergi ke rumahnya, namun dia tak ada disana. Meskipun aku mencoba mendeteksi chakranya.. Namun chakra Sakura tak bisa aku rasakan sama sekali."

Sai kemudian mengambil napas.

"Aku menduga jika ini adalah perbuatan Kido dan rekan-rekannya, eh.."

"Aku juga berpikir demikian."

"Ayo kita mencarinya.."

Sambil bicara, Sai langsung masuk kembali ke ruangannya.

Dia dengan segera mengenakan pakaian misinya, berbicara pada Ino yang menunggu di depan pintu.

"Jika mereka ingin menghambat penyelidikan kita, seharusnya mereka segera membunuh Sakura misalnya. Sakura menghilang karena diculik oleh mereka."


Dia segera menyusun persiapannya. Dan kemudian kembali ke tempat Ino berdiri.

"Bagaimana dengan Kakashi Sensei?"

"Dia masih belum mengetahui hal ini." Kata Ino seraya menggoyangkan kepalanya.

"Bisakah kau melaporkan hal ini padanya dengan shindenshin no jutsu?"

Seperti yang dikatakan Sai, Ino kemudian mengangguk. Dia segera membuat segel tangan untuk mengaktifkan jutsu itu.

Setelah beberapa saat pikiran Kakashi, Ino dan Sai terhubung melalui shindenshin no jutsu. (*//teknik transmisi tubuh dan pikiran) 


"Sensei. Sakura telah di culik."

Ino menjelaskan situasinya.

"Aku dan Sai akan mencarinya sekarang."


"Apa kalian punya bala bantuan?"

Pages 154 and 155

Suara Kakashi muncul di pikiran mereka berdua.

"Ku katakan sekarang, banyak orang yang telah pergi untuk menjalankan misi. Kita mempunyai jumlah orang terbatas yang dapat dikerahkan secepatnya."

"Kita berdua saja tidak masalah."

Kata Sai.

"Sakura tentunya masih hidup. Namun jika pencarian besar-besaran Sakura di desa dirasakan sebagai pengganggu oleh mereka, bisa saja mereka akan secepatnya membunuh Sakura."

"Maafkan aku, tapi.. Aku mempercayakan ini pada kalian berdua." 

Kakashi mengucapkan permintaan-maafnya.

"Aku juga ingin pergi kesana, namun Raikage menghubungiku melalui radio wireless beberapa saat lalu. Hal ini berkaitan dengan Sasuke, dia berkeinginan menangkap Sasuke untuk ditanyai. Dengan sembarangan dia berucap, jika lebih baik mengadakan pertemuan lima kage untuk membahas masalah ini. Kami bermaksud untuk mendiskusikan hal ini untuk sementara waktu."

"Guru, tolong biarkan kami mengurusinya, Sakura adalah salah satu dari kami."

Setelah Sai berkata begitu, Ino merilis jutsunya.

"Kami memang berkata jika kami akan mencarinya. Tapi.. Dimana?"


Tanya Ino.

"Selama sepuluh hari belakangan ini aku telah mengamati Kido. Aku sudah tahu lokasi-lokasi yang biasa didatangi olehnya. Ayo kita pergi kesana."

"Tapi.. Tidakkah mereka tahu jika Sai telah menyelidikinya? Jika itu adalah tempat yang sama dengan yang diketahui oleh Sai. Bukankah mereka tak akan mengurung Sakura disana. Benar?"

Sai mengangguk, dengan poin yang dikatakan oleh Ino ini.

"Ada sesuatu yang aku perhitungkan. Memang untuk melakukannya dibutuhkan cara yang agak tegas."


'Ayo pergi.' Kata Sai. Sai kemudian mulai bergerak.

[ENGLISH]

Page 151

There was a knock at the door.
Sai stopped showering.
In the interval between the knocks, he could also hear a voice that was calling out ‘Sai’. That voiced seemed to be Ino’s.
Sai put on his underwear. While drying off his hair with a towel, he headed towards the front door.
When he opened the door, Ino was standing there.
“ Sai, excuse me……wha- wait a second!”

Pages 152 and 153
Ino’s face instantly became red.
“Wha- Why aren’t you wearing clothes!?”

“Sorry. It’s because I was taking a shower”
Someway or another, and even though he thought that his appearance would be fine to Ino, it didn’t seem to go over well. Not only was she just getting angry, but it was also strange that her face had become red.
“Aside from that, what’s going on? It’s so early in the morning”
When Sai asked her, Ino returned her gaze back to him. Her face was still red, but her facial expression was tinged with tension.
“Sakura is gone”
"Sakura?”
Sai stopped moving his hand that was holding the towel.
Ino then spoke:
“This morning, I went to the Mental Healthcare Clinic earlier than usual. There was paperwork that must be completed by the two of us. But Sakura didn’t come at all. Even though I went to her home, she wasn’t there. Although I tried to sense her chakra, I couldn’t perceive it at all…”
Sai took a breath.

“It’s probably Kido and his comrades, eh”
“I think so too”
“Let’s search for her”
As Sai spoke, he turned back towards his room.
He quickly put on his mission clothes, and called out to Ino who was waiting at the front door.
“If they want to obstruct our investigation, they should have immediately killed her in that instance. Since Sakura has disappeared, she’s been kidnapped by them.”
He arranged his preparations, and then returned to where Ino was.
“What about Kakashi-sensei?”
“He still (doesn’t know about it)” Ino said, shaking her head.
“Shouldn’t you report to him with Shindenshin?”

As Sai spoke, Ino nodded. She immediately made a seal to use the jutsu.
After a little while, Kakashi, Ino, and Sai’s minds were connected through the Shindenshin no Jutsu (/Mind Body Transmission Technique).
“Sensei, Sakura was kidnapped”
Ino explained the situation.
"With Sai, the two of us will head out to search for her right now”
“Do you have reinforcements?”

Pages 154 and 155

Kakashi’s voice streamed into both of their minds.
“I’m saying that for now, many have gone out on missions. We’re limited in the number of people that we can mobilize immediately…”
“It’ll be fine with just us”

Sai said.
“Sakura is surely still alive. But if a large-scale search of the village becomes disruptive, perhaps those guys will immediately kill Sakura.”
“I’m sorry, but I’ll entrust it to you guys”
Kakashi said apologetically.
“I also want to go there, but the Raikage came on the wireless radio a little while ago. It was about wanting to take in Sasuke for questioning . Carelessly, he talked about if it was better to hold a Five Kage summit about it. We intend to wait on discussing the circumstances for a little while. “
“Sensei, please let us deal with this. Sakura is one of us”
After Sai spoke, Ino released the jutsu.

“We said that we’d search…but where?”
Ino asked.
“For the past ten days, I’ve been observing Kido. I know of several places where that man has been around. Let’s go there”
“But don’t they know that Sai's been investigating them? If it was some place that Sai knew about, then they wouldn’t imprison Sakura there, right….”
Sai nodded. Ino had a point.
“There’s something that I’m considering. But it’s a somewhat forceful way of doing things.”

'Let’s go’, said Sai. And then Sai began to mobilize.

//End Translation.
//Section 5 completed.
//Chapter 5 completed!

155/246 pages= ~63% 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar