Jumat, 17 Juli 2015

[TRANSLATION] Sakura Hiden : Chapter 6 (-Section 1-) (self.Naruto)サクラ秘伝:「思恋、 春風にのせて」 (Shiren, Harukaze ni Nosete) Sakura Hiden: 「Thoughts of Love and Longing, Riding Upon a Spring Breeze」


[INDONESIA]
Page 158 and 159
Obat-obatan Sharingan. Dengan memakai mata Sasuke. Mereka akan menciptakan obat-obatan.

Sakura meringis ketika diberitahu soal rencana yang menjijikkan itu. Bahkan Sakura menjadi marah terhadap dirinya sendiri, bagaimanapun juga.. baik secara langsung ataupun tak langsung dia jadi terlibat di dalam rencana kotor mereka.

Namun kemarahan itu ternyata tak berlangsung lama. Sakura sekarang diserang oleh sebuah kebencian, dia jadi benci dengan dirinya sendiri.

―― Apa yang sedang ku lakukan.

Merasa jika seharusnya dia menyalahkan dirinya sendiri. Sepertinya perasaan itu terus saja mengalir, satu demi satu. Merebut tekad Sakura.

Dia sedang bekerja demi kepentingan Sasuke, sehingga dia terus saja memikirkan hal ini dalam hatinya.. ketika dia berada di ambang kesalahannya. Bukannya membantu, malah menjadi gangguan bagi Sasuke. 

―― Sampai jumpa di lain waktu.

Itulah yang dikatakan Sasuke kepadanya.

Sakura terus saja menantikan ‘lain waktu’ itu.

Bagaimanapun juga, Sasuke sekarang tengah berada di dalam problema akibat kesalahan Sakura sendiri. Ini adalah masalah terburuk. Jika pertemuan kembali yang dinanti-nantikan akan terjadi dalam kondisi yang seperti ini.. benar-benar pilihan buruk.

Dia memanggil-manggil Ino dan Sai di dalam pikirnya.

―― Telahkah kalian menyadari bahwa aku tertangkap? Cepatlah, dan selamatkan ――

Saat ini, Sakura terkejut. Rasanya seperti menahan suatu hal. Seolah dia sedang berada di tepian, kemudian dia akan jatuh ke dalam jurang kegelapan yang dalam. 

―― Apa yang sedang aku katakan?

―― Cepatlah datang untuk menyelamatkan aku?

‘Tidak’ dia membuat kesimpulan tegas di dalam benaknya. Tidak. Tidak.

Mengingat kembali saat-saat bergabung dalam tim 7 bersama Naruto dan Sasuke. Saat itu dia adalah seorang yang lemah.

―― Aku selalu diselamatkan oleh Naruto dan Sasuke-kun. Hanya terus menerus diselamatkan.

―― Aku benci diriku yang seperti itu. Bagiku, itulah alasan kenapa aku menjadi lebih kuat.

―― Aku tak mau hanya melihat punggung mereka terus-terusan. Aku ingin sejajar dengan mereka. Itulah kenapa….

Dia mulai menganggap dirinya karena pencapaiannya yang sekarang. Setidaknya, dirinya yang sekarang sudah tak selemah dirinya yang dulu. Benar kan?

Berputus-asa dan hanya menunggu diselamatkan oleh rekanku.. Aku tidak patut menemui Sasuke-kun dengan cara semacam itu.

『――Kau menyebalkan….. 』


Dimulai dari saat itu.

Pages 160 and 161

『――Sampai jumpa di lain waktu… Terimakasih…』

Hubunganku dengan Sasuke sudah sampai sejauh ini.

‘Aku tak ingin kembali menjadi diriku yang menyebalkan.’ Itulah yang Sakura pikirkan. ‘Aku tak ingin kembali menjadi diriku yang lemah lagi.’ ――

Akan ku lakukan apa yang ku bisa saat ini ――

“Sasuke-kun….”

Sakura dengan tegas mengangkat kepalanya, dia kemudian berbicara.

“Apa kau pikir orang sepertimu bisa menangkap Sasuke-kun dengan mudah?”

“Aku pikir begitu.”

Kido berhenti tersenyum, lalu berbicara dengan acuh tak acuh.

Dilihat dari sikapnya, seolah dia benar-benar sudah yakin. Hal ini membuat Sakura bergidik untuk beberapa waktu.

“Walaupun pada awalnya aku tak punya kesempatan untuk berhasil, aku tidak memperhitungkan sesuatu seperti membujuk seorang lelaki untuk kembali ke desa.”

‘Tentu saja, lelaki itu sangatlah kuat,’ Ucap Kido.

“Aku akan mengakuinya, akan tetapi aku sudah menyiapkan skill untuk ini.”

Sakura mengingatnya, kata-kata mengenai ‘Skill’.

Ketika Sai diserang, dia mengatakan apabila musuhnya diselubungi oleh chakra bijuu. 

“Seperti menggunakan chakra bijuu kan?”

Ucap Sakura.

“Kau mendengarnya dari Sai ya? Aku tahu. Sesungguhnya, itu bukanlah bijuu, melainkan pseudo-bijuu. Meskipun begitu, mereka masih bisa bertarung dengan cukup baik kok.”

“Cukup baik? Walaupun kau menggunakannya dengan baik, cukupkah dikatakan jika peluang keberhasilanmu tergantung dari hal semacam itu?”


“Begini saja sudah cukup memuaskan, tak masalah jika kami tak akan menang. Tak masalah jika kami tak bisa membunuhnya. Tak masalah selama kami bisa menahan tubuhnya dan juga merebut matanya."

Nampak dari sikapnya, sepertinya dia menjadi marah. Namun dia tetap saja bisa menjaga kata-katanya keluar dengan lancar. Sakura tak boleh membiarkannya mengakhiri pembicaraan mereka.

“Jadi kau ingin mendapatkan mata Sasuke-kun dengan cara apapun? Begitu?”

“Itulah kenapa kami mempercepat persiapan kami.”

“Dari lembah akhir, kau mengumpulkan rambut dan darah Sasuke-kun. Kau mengekstrak chakranya dari kedua benda itu. Dari sanalah Kau membuat si gadungan ―― Seperti itulah kejadiannya. Benar kan?” 

“Seperti perkiraanku, kau adalah Ninja medis ya? Tebakanmu itu benar ―― Namun bukankah ini malah bagus? Berkat ini semua kau akhirnya bisa bertemu dengan Sasuke. Ya.. walaupun itu hanyalah seorang Sasuke gadungan.”


Kido tertawa dengan suara ‘Khukhu’. Sakura menatap Kido dengan tajam.

Pages 162 and 163

“Tidak ada alasan untuk menjadi senang bertemu dengan seorang gadungan kan? Kalian tak tahu ‘poin utama’ soal dia, eh? Sasuke-kun yang asli itu bahkan lebih ramping, tatapan matanya dingin dan memberikan kesejukan. Suaranya lebih rendah. Dia juga pastinya mempunyai tulang hidung bagian atas yang berbeda. Si gadungan yang telah kalian buat itu jelas kualitasnya lebih rendah daripada yang asli. Kualitasnya.........."

"Meskipun kau berkata kau tak akan tertipu dengan Sasuke gadungan itu, kau sepertinya tidak meyakinkan." 

"Diam! Bila si gadungan itu tidak menyerupai dirinya, maka dia tidak menye.... ―― "

"Lelaki inilah yang memainkan peran sebagai Sasuke gadungan. Dialah yang memperlihatkan dirinya di berbagai tempat."

Kido menyela, berbicara dengan volume lebih keras daripada Sakura. Setelah Kido mengatakan hal itu, seorang lelaki melangkah maju, orang tersebut adalah salah seorang dari dua orang bertopeng yang berada di belakang Kido. 

"Ketika menculikmu, orang yang 'bermain peran' menjadi Sasuke gadungan adalah... orang ini."

"Lalu.. Apa yang kau lakukan?"

"Lepas topengmu!"

Seperti yang diperintahkan Kido, lelaki itu menurut.

Ketika topengnya dilepas, wajah lelaki itu dapat terlihat dengan jelas. Sama sekali tidak mirip dengan Sasuke. 

"Dan kemudian... Dengan ini...."

Sambil berbicara, Kido mengeluarkan sebuah benda. Kapsul yang berwarna putih dikeluarkan dari saku mantelnya. 

"Ini adalah kapsul yang menyimpan chakra Sasuke. Ketika kau menelannya.. Kau bisa diselubungi dengan sistem chakra dan juga warna chakra yang sama dengan Sasuke, dalam jangka waktu tertentu ―― Oi!"

Kido menyerahkan kapsul itu pada lelaki yang mencopot topengnya tadi.

"Aku akan membuatmu bertemu dengan Sasuke."

Sembari melirik Sakura, dia mengeluarkan perintah pada lelaki itu.

"Berhenti."

"Dimengerti."

"Hentikan ini."

Dia mengabaikan suara Sakura. Lelaki itu menelan kapsulnya. Kemudian membuat segel dengan kedua tangannya.

Dengan sebuah suara 'bon', kepulan asap naik kepermukaan. Dan ketika asap itu lenyap.. Sasuke telah berdiri disana. Ini adalah wajah Sasuke. Bahkan juga Chakra Sasuke.

「――!」

Sakura segera mengalihkan matanya, dia merasa malu pada dirinya sendiri, cepat terkejut setelah melihat hal ini adalah bagian dari kegagalannya juga.

"Jadi, bagaimana? Apakah kualitasnya rendah atau tidak? Coba kau lihat lagi."

―― Siapa yang mau lihat?

Sakura menutup matanya, memalingkan wajahnya dari Kido dan lelaki itu. Bagaimana mungkin dia sanggup memandang lelaki itu?

Tak lama setelahnya.. Sebuah langkah kaki terdengar sedang mendekati Sakura. Dia berada di sebelah Sakura.


Seseorang berhenti di samping Sakura.

Pages 164 and 165
Membuka matanya dengan perlahan, dia memulainya. Si Sasuke gadungan itu jongkok dan menengok wajah Sakura.

―― Jangan mendekat.

Sakura mencoba memalingkan wajahnya lagi.

Namun kemudian.........

Ketika lelaki itu sedang menyentuh rambut Sakura, dia berkata:

"Aku mencintaimu, Sakura."

「――!!」

Dia rasanya ingin menangis, seolah dingin menjalar keseluruh tubuhnya dan membuatnya menggigil. 

Sakura memandang si Sasuke gadungan itu.

Si gadungan lalu bergaya tidak sopan. Senyuman redup hinggap di bibirnya. Ini bukanlah sebuah ekspresi yang akan dilakukan oleh Sasuke yang asli.

「……!」

Dia tak berkata sepatah katapun. Saat ini tubuhnya sedang dipenuhi oleh amarah.

Si Sasuke gadungan kembali ke sebelah Kido. Sakura terus saja memandang mereka dengan pandangan yang seolah-olah menyala-nyala.


Sasuke gadungan melepaskan henge no jutsu, kemudian memakai topengnya kembali. Hingga topeng menutupi wajahnya, dia terus saja mengekspresikan senyum yang sama.

"Selamat atas reuninya."

Ucap Kido. Melihat Sakura mati kutu dengan perbuatannya, dia merasa puas. Dibalik ucapannya, suaranya kedengaran kejam.

Sakura mengambil napas, mengambil napas lagi, kemudian menghembuskannya. Dia mengetahui jika hatinya yang bergejolak perlahan sudah mulai tenang kembali.

Sakura segera bicara:

"....... Mereka benar-benar berbeda.."

「……?」

Tercermin keragu-raguan di air muka Kido. 

"Seperti yang ku pikirkan, Sasuke gadungan dan Sasuke yang asli... Memang benar-benar berbeda. Namun itu bukanlah masalah. Sejak kalian menunjukkan sebuah hal yang ‘hambar’, aku sudah menghimpun sesuatu yang ada di dalam diriku, jumlahnya sudah lebih dari cukup: Amarah, dan... Chakra."

Selama percakapan Kido dan Sakura, secara rahasia dia terus mengurut chakra. Chakra itu mengalir deras dalam tubuhnya sekaligus.

Saat berada dalam pengaruh obat-obatan itu, dia butuh waktu untuk mengurut chakranya. Biasanya, dia bisa melakukan hal ini dalam waktu yang lebih singkat.

Page 166
Itulah sebabnya, dengan berbagai alasan.. Sakura terus saja memperpanjang percakapan itu. Dengan terus menerus bersikap menyebalkan, dia bisa mengulur waktu percakapannya dengan Kido.

Semenjak Sakura menguasai Byakugou No Jutsu, tidak sulit baginya untuk menghimpun chakra: Bahkan ketika dia sedang berbincang-bincang sekalipun. Dia tak akan dicurigai oleh musuhnya.


Dia telah menghimpun chakra. Kemudian, berkat hal 'hambar' yang ditunjukkan mereka kepadanya.. Amarahnya juga meningkat. Kekuatan super yang tak tertandingi telah pulih kembali di dalam tubuhnya.

"Magire, berikan dosis yang lain ―― "

"Kau benar-benar sudah terlambat!"


Sakura menempatkan kekuatan di kedua tangan dan kakinya. Belenggu besi yang mengekang tubuhnya patah secara bersamaan, terlempar jauh dan terpental ke udara. 

[ENGLISH]

Pages 158 and 159
A Sharingan drug. With Sasuke’s eyes, they’ll make drugs.
Sakura grimaced at the repulsive plan that she was informed about . Even so, Sakura felt angry at herself since she was involved in a portion of their plans.
But that anger didn’t last for long either. Next, she was struck by self-loathing.
――What am I doing…..
She felt that she should blame herself, as those feelings came welling up one after another. It was snatching away Sakura’s willpower.
She was working for Sasuke’s sake, and took those feelings to heart when she was on the verge of making this mistake. It was anything but useful to Sasuke; Instead, it was a hindrance to Sasuke.
―― Until next time…
Sasuke had said that to her.
She was looking forward to that ‘Next time’.
Even so, now Sasuke was about to be put into a dilemma because of her own mistake. This is the worst case. Meeting up again in a situation like this would be the worst case.
She called out to Sai and Ino in her mind.
――Did you already realize that I’ve been captured? Hurry and rescue――
Right then, Sakura was taken aback. It felt like she was resisting at the edge of something, and she was about to fall down and into a dark abyss.
―― What am I saying?

――Hurry and come to rescue me?
‘No.’ She strongly came to that conclusion in her mind. No, no.
She remembered the time when she had just joined up with Sasuke and Naruto in Team 7. At that time, she was weak.
――I was always being saved by Naruto and Sasuke-kun. Just constantly being saved.
――I hated myself when I was like that. That’s why I became stronger.
――I didn’t want to only see the backs of those two people. I want to become equal to them. That’s why….
She thought of herself as she was now. She wasn’t as weak as she was back then, right?
――In despair, and expecting the aid of my comrades... I’m not worthy of meeting Sasuke-kun like this…
『――You’re annoying 』

From beginning at that,
Pages 160 and 161
『――Until next time….Thank you 』
The relationship between me and Sasuke has come this far.
‘I don’t want to revert back into my annoying self’. That’s what Sakura thought. ‘I won’t revert back into my weak self anymore.’ ――
I’ll do what I can for now――
“Sasuke-kun…..”
Sakura sternly lifted her head and spoke.
“Do you think that guys like you can capture Sasuke-kun so easily?”
“I think so”
Kido stopped smiling and spoke with indifference.
His attitude was full of conviction. It made Sakura shiver for an instant.

“Even though there was no chance of success at the beginning, I didn’t consider something like luring that man back to the village”

‘Certainly, that man is powerful’, said Kido.
“I’ll admit to that. However, I’m also preparing skills for this”
Sakura remembered a word like ‘skills’.
When Sai was attacked, he said that the enemies were cloaked in tailed-beast chakra.
“Something like using tailed-beast chakra, right?”
Sakura said.
“You heard about it from Sai? I see. Strictly speaking, it’s not a tailed-beast. But it’s a pseudo-tailed-beast. Despite that, they can still fight fairly well.”
“Fairly well? You used it well enough to say that your chances of success depend on something like that?”
“It’s sufficient. It’s fine if we won’t be able to win. It’s fine if we won’t be able to kill him. It’s fine as long as we restrain his body and can snatch away his eyes”
Kid’s composed attitude then became angry. But the stream of his words went well. She must not let him end their conversation.
“So you want Sasuke-kun’s eyes by any means, right?”
“That’s why we hastened our preparations”
“From the Valley of the End, you collected Sasuke-kun’s hair and blood. You extracted his chakra from it, and then you made an imposter out of that――Something like that happened, right?”
“As I thought, you’re a medical ninja, right? Your guess is correct. ――But isn’t it great? Thanks to that, you could meet Sasuke…even though it’s an imposter”

Kido laughed with a ‘kukku’ sound. Sakura glared at Kido.

Pages 162 and 163
“There’s no reason to be happy about meeting an imposter, right? You guys don’t know the main points about him, eh? But the genuine Sasuke-kun is even slimmer, his eyes are cool and refreshing, his voice is just a bit lower, and he also has a defined nose bridge. The imposter that you guys made is a low quality one. The quality……”
“Even though you’re saying that you won’t be tricked by that imposter Sasuke, you don’t have any persuasiveness”
“Shut up. If he doesn’t resemble him, then he doesn’t resem――”
“This man….this is the man who’s been playing the part of the imposter Sasuke who’s been sighted in various places”
Kido interrupted her and spoke over Sakura’s voice. With those words, one man stepped forward among the two masked men who were behind him.
“When you were kidnapped, the one who played the part of the imposter Sasuke…was him”
“Then…..What did you do”
“Take off your mask”
At Kido’s command, the man did as he was told.
Once the mask was taken off, the man’s face was visible. It did not bear any resemblance to Sasuke at all.
“And then with this….”
As he spoke, Kido took out one pill from the white capsule in his coat pocket.
“It’s a capsule that stores Sasuke’s chakra. Once you swallow it, you can be cloaked in the same chakra system and the same colour of chakra as Sasuke… for a certain period of time. ――Oi!”
Kido handed over the capsule to the man who had taken off his mask.
“I’ll make you meet Sasuke”
While Kido made a sidelong glace at Sakura, he issue the order to the man.
“Stop”
“Understood”
“Stop it”
He didn’t care about Sakura’s voice. The man swallowed the capsule. Then he made a seal with both hands.
With a ‘bon’ sound, smoke rose upwards. When that cleared away, Sasuke was standing there. It was Sasuke’s face. It was even Sasuke’s chakra.
「――!」
Sakura immediately averted her eyes. She felt ashamed at herself for feeling startled for an instant at this failure as well.
“So how is it? Is it low quality or not? Try to look again”
――Who would look?
Sakura closed her eyes. She turned her face away from Kido and that man. How could she ever look at him?

After a little while, there were footsteps that were approaching beside her.

Pages 164 and 165
Someone had stopped next to Sakura.
Opening her eyes slightly, she was started. The imposter Sasuke was crouching down and peeking into Sakura’s face.
――Don’t come closer!
Sakura tried to turn her face away again.
But then…
While the imposter Sasuke was touching Sakura’s hair, he spoke:
“I love you, Sakura”
「――!!」
She wanted to let a cry as chills ran throughout her body.
Sakura glared at the imposter Sasuke.
The imposter Sasuke then formed a vulgar, faint smile across his lips. It wasn’t an expression that the genuine Sasuke would do.
「……!」
Words wouldn’t come out. Her entire body was filled with anger.
The imposter Sasuke returned back to Kido’s side. Sakura continued to glare at them with eyes that seemed to be fired up.
The imposter Sasuke released the Henge no Jutsu and wore his mask again. Until he was hidden by the mask, the man expressed a faint smile.
“Congratulations on the reunion”
Kido said. By making Sakura succumb to it, there was a feeling of satisfaction. But beneath that voice was cruelty.
Sakura took a breath. She took another breath, and then exhaled. She knew that her severely turbulent heart was starting to gradually settle down.
Soon enough, Sakura spoke:
“….They’re completely different”
「……?」
Kido had a dubious expression on his face.

“As I thought, the genuine and the imposter Sasuke…are completely different. But that’s fine. Since you guys showed me such a tasteless thing, I’ve accumulated more than enough of these within me: Anger…and chakra”
As Sakura spoke during the conversation with Kido, she was secretly continuing to knead chakra. She ran it throughout her body at once.

While under the effects of the drug, she needed time to knead her chakra. Usually, she could have done it in a shorter time.

Page 166
That’s why Sakura was trying to prolong the conversation one way or another. By continuing on with an exasperating attitude, she increased the time of her conversation with Kido.
Since Sakura had accomplished the Byakugou no Jutsu, it wasn’t too difficult to accumulate chakra: Even while she was carrying on a conversation, she wouldn’t be suspected by the enemy.
She had gathered chakra. And then due to the tasteless thing that they had showed her, her anger had also escalated. An unparalleled, superhuman strength was restored within Sakura’s limbs.
“Magire, get another dose――”
“You’re already too late!”
Sakura put strength into both of her arms and legs. Her handcuffs and shackles simultaneously snapped open and flew off.
//End Translation.
//Section 1 completed.

166/246 pages= ~65% 

1 komentar: