Jumat, 17 Juli 2015

[TRANSLATION] Sakura Hiden : Chapter 5 (-Section 4-) (self.Naruto)サクラ秘伝:「思恋、 春風にのせて」 (Shiren, Harukaze ni Nosete) Sakura Hiden: 「Thoughts of Love and Longing, Riding Upon a Spring Breeze」


[INDONESIA]
Page 145
Ia merasakan sakit yang luar biasa di lehernya.


Rasa sakit yang menyerangnya itu membuatnya perlahan-lahan sadar kembali. Bahu dan pinggulnya terasa dingin dan keras. 

Dia menyadari sesuatu saat dia terguling di lantai, dalam keadaan tubuh yang tak wajar: Dia mencoba menggerakkan tangan dan kakinya.. Namun, tak dapat melakukan itu, dia tanpa daya.

Dengan pelan dia membuka matanya, kedua tangannya tampak terikat di belakang punggungnya, begitu pula dengan kedua pergelangan kakinya.. Dilumpuhkan oleh 'besi pengekang' yang membelenggunya. 

Dia merasa sedikit mual, tapi hal itu kemudian reda setelah beberapa saat.

Faktanya, tak ada apa-apa di ruangan itu. Ruangan itu kosong dan lapang. 


Pintu besi yang usang terdapat di depan ruangan itu. Tidak ada jendela. Dia bahkan tidak yakin jika sedang berada di ruangan bawah tanah.

Page 146 and 147

Dia tidak tahu seberapa lama waktu telah berjalan semenjak dia di culik. Dia juga tidak tahu apapun yang terjadi. 


Sakura tidak bisa mematahkan 'belenggu besi' yang mengekangnya, dia tidak bisa mengumpulkan kekuatan di kedua tangannya. Untuk saat ini kekuatannya masih belum dapat bekerja dengan baik.

Ketika dia diculik, sesuatu nampaknya telah disuntikkan di sekitar lehernya. Barangkali, yang dia alami sekarang adalah efeknya. 

Pada pintu besi itu, terdapat sebuah jendela kecil. Secara sekilas, dia mampu melihat orang-orang yang berlalu-lalang di luar tempat penyekapannya.. Dia melihat seorang pria yang mengenakan topeng ANBU.

"Dia sudah siuman. Cepat beritahukan ini kepada tuan Kido."

Setelah pria itu mengatakan kalimat itu, Sakura mendengar langkah kaki orang lain. Langkah kaki itu sepertinya sedang meninggalkan tempatnya sebelumnya.

Seorang penjaga yang mengenakan topeng berkata 'Tuan Kido' . Mungkin saja mereka semua sedang berada di salah satu tempat persembunyian Kido. Memori Sakura terputar kembali, mengingat saat-saat ketika dia diculik. 

Sebuah taktik murahan. Seorang ANBU sedang menangkap Sasuke yang sedang dalam perjalanannya kembali ke desa. Hal semacam itu tidak seharusnya terjadi di dekat rumah Sakura. 

Sakura bahkan mencurigai hal itu sejak awal. Tetapi saat itu dia memang ceroboh. Bagi seorang Shinobi, saat-saat seperti itu akan menjadi sebuah hal yang fatal.


―― Ini benar-benar buruk, aku...

Sakura menutup matanya.

Dia benar-benar malu karena telah terjebak dalam taktik yang seharusnya bisa ditebak seperti ini. 

Sakura mendengar beberapa langkah kaki. 

Pintu itu kemudian terbuka, seorang lelaki 'berhidung kakatua/hidung bengkok' memasuki ruangan. Disebelahnya terdapat lelaki lain, berkulit cerah dan memakai 'monokel' (kacamata satu lensa) .

Lelaki berhidung kakatua tersebut mengenakan pakaian misi di bagian dalamnya, di bagian luarnya mengenakan sebuah mantel. Sementara lelaki yang berkulit cerah berpenampilan berbeda, dia mengenakan sebuah jubah berwarna putih. Dibelakang dua lelaki ini terdapat dua orang ANBU yang berjaga-jaga. Disisi pintu yang lain, nampak dua orang yang menjaga Sakura.

"Jadi.. Kau Kido, eh?" 


Sakura berbicara pada lelaki berhidung kakatua itu. Suaranya sedikit tersedak.

"Ya! Benar, Haruno Sakura. Kau *****. Bukankah Kau tahu dimana Uchiha Sasuke berada?" 

"Keberadaan Sasuke-kun? Aku malah ingin bertanya mengenai hal itu."

Sakura sedang dalam posisi tubuh yang membuatnya susah untuk bicara. Dia terguling layaknya sebuah ulat bulu. Musuh-musuh nampak memandangnya dengan hina. Sakura dipermalukan, sehingga.. Sebuah pandangan suram tercermin di matanya. 

"Jadi si gadungan itu.. Sasuke gadungan itu.. Dan yang membuatnya muncul di berbagai tempat itu .. Kau ya!" 

"Itu benar. Kami kira Sasuke akan kembali ke desa jika kami melakukan cara itu. Tapi nyatanya justru tidak! Oleh karena itu kami kemudian menculikmu."

"Untuk.... Membuat Sasuke-kun.. Kembali ke desa....??"


―― Jadi itu alasan mereka menculikku?

Pages 148 and 149

"Kau adalah teman Sasuke, kalian juga berada di tim yang sama. Bukankah kalian juga rekan yang bertarung bersama di perang besar dunia ninja? Jika dia mendengar kau hilang, barangkali Sasuke akan kembali ke desa."

"Hmmm.. Aku jadi bertanya-tanya. Apakah Sasuke-kun benar-benar tenang dan bisa mengusai diri dengan baik, sekalipun dia mendengar jika aku telah menghilang? ―― "

'.... Dia tak akan kembali ke desa.' Sakura mencoba melanjutkan, namun secuil rasa sakit bercampur rindu tiba-tiba menjalar di hati Sakura. 

―― Aku heran kalau Sasuke-kun memang benar-benar tak akan kembali.

―― Sekalipun.. Seolah-olah aku menghilang. Eh....

Sakura berpikir, dia ingin Sasuke kembali. Namun dengan sesegera mungkin dia membuang pikiran itu. Itu tidak baik. Jika Sasuke kembali, artinya.... Dia akan jatuh dalam perangkap musuh, seperti yang diharapkan oleh Kido dan antek-anteknya. Itulah kenapa.... Sasuke tak boleh kembali.


―― Namun jika dia tidak kembali. Itu berarti Sasuke-kun tak terlalu mencemaskan kondisiku.

Dia merasa rindu pada Sasuke, ingin diselamatkan oleh Sasuke. Namun disisi lain dia juga mencemaskan Sasuke. Hatinya terasa begitu kalut, perasaannya campur aduk.

"Jika dia tak kembali..."

Kido melanjutkan ucapannya.

"Sederhana saja, kami hanya akan membunuhmu kok. Jika dia mendengar mayatmu telah ditemukan, barangkali dia akan kembali... Seperti yang kami harapkan. Setidaknya untuk datang ke upacara pemakaman."

"Jadi kalau begitu.. Cobalah bunuh aku sekarang juga!"

Dia pikir, dia bisa mematahkan benda yang memborgol tangannya dengan kemarahannya yang meluap-luap. Akan tetapi, kekuatannya masih belum dapat bekerja dengan baik.


"Aku pikir.. Lebih baik kau tak melakukan hal yang sia-sia."

Lelaki yang memakai 'monokel' itu ―― barangkali lelaki itu adalah Magire, si ninja medis ―― bicara.

"Suntikan yang kami berikan di lehermu mengakibatkan otot-ototmu menjadi mati rasa. Secara serentak, obat itu membuat chakra susah untuk dibentuk, jadi.. Lebih baik kau menurut dan berada di sini saja. Dengan cara itu, kau tak akan buang-buang tenaga. Begitu kan?"

"Ku...."

Sakura kembali mengertakkan giginya.

Kido kemudian berkata:

"Kami tak akan membunuhmu dalam waktu dekat ini. Karena yang kami mau, kami akan membunuhmu di depan mata Sasuke."


Sakura kembali melirik wajah Kido.

"Di depan Sasuke-kun.....?"

"Yah.. Itu benar. Dengan cara itu, kualitas matanya (sharingan) pasti akan meningkat."

Sembari berbicara, Kido mendekat.. Memamerkan senyuman lebarnya.

"Kualitas.... Matanya....?"

―― Apa yang.... Mereka bicarakan....??


Kido mengekspresikan senyuman jahatnya sambil berbicara.

Pages 150 and 151

"―― Klan Uchiha adalah klan yang mempunyai rasa cinta yang sangat mendalam. Karena sifat kasih sayangnya yang sangat dalam itu, bisa dikatakan jika anggota klan uchiha dianugerahi dengan kekuatan yang terhubung dengan matanya. Kau juga tahu mengenai hal ini bukan?" 

「…… 」

"Anggota keluarga yang dianggap penting, rekan, kekasih ―― Jika salah satu diantara mereka terbunuh di depan mata mereka.. Mereka akan dilanda oleh kesedihan yang begitu besar. Kesedihan yang mendalam karena kehilangan orang yang disayanginya akan berefek pada syaraf penglihatannya, memberikan kekuatan besar di dalam matanya."

「…… 」

"Dengan penderitaannya, kemarahan dan kesedihannya. Tidak salah lagi. Itulah alasannya.. Kenapa kami akan membunuhmu di depan matanya."

Sakura mengambil napas.

"Untuk melakukan hal semacam itu.. Orang-orang macam apa kalian......??"


"Obat-obatan Sharingan." Kata Kido.

"Dengan menggunakan matanya sebagai bahan utama, kami akan memproduksi sebuah obat-obatan. Produk ini pasti akan laku keras."

Suara tawa Kido yang berbunyi 'Kukku' merayap diantara lantai beton yang beku.

"Uang dalam jumlah besar... Ya! Uang.. Uang yang belum pernah kau lihat sebelumnya... Aku akan mengumpulkannya.... Uang! Uang.....!"

Gelak tawanya yang terkekeh sekarang berubah menjadi tawa yang keras. Tawa itu memenuhi ruangan.

―― Lelaki ini.....


Untuk pertama kalinya, Sakura tak merasa jijik dengan lelaki yang bernama Kido itu. Justru.. Dia merasakan sebuah sensasi ke-ngerian.

[ENGLISH]

Page 145

At first, she had neck pain.

With the onset of that pain, she felt that she was gradually regaining consciousness. At her shoulder and hip, there was a cold and hard sensation.

She realized something as she rolled on the floor with an unnatural posture: She was trying to move her hands and feet, but she couldn’t.

She slowly opened her eyes. Both of her hands were currently bound behind her back. Both of her ankles were immobilized and bound by a similar metal physical restraint as well.

She felt slightly nauseous, but it subsided after a little while.


The room was nothing but concrete. It was empty and spacious.

At the front was a rusty, iron door. There were no windows, so she wasn’t even sure if she was underground.


Pages 146 and 147

She didn’t even know how much time had transpired since she had been kidnapped.


She couldn’t break the physical restraints or try to put strength into both of her hands. Her strength still wasn’t working well.

When she had gotten kidnapped, something had been injected into her neck. Perhaps this was it’s effects.

On the iron door, there was a small window. She saw that someone was peeking through there. He was wearing an ANBU mask.

“She’s awake. Inform Kido-sama”

After he spoke those words, she heard the footsteps of another person who was walking away.


The guard with the mask had said ‘Kido-sama’. She was probably at one of Kido’s hideouts. Her memories returned from when she was kidnapped.

It was a cheap ploy. The ANBU were capturing Sasuke, who had returned to the village. Such a thing couldn’t have happened near Sakura’s home.

Sakura was even suspicious from the start. But she was careless for a moment. For a shinobi, a moment like that would be fatal.

That was really no good, I…
Sakura closed her eyes.

She was ashamed at herself for being caught by such a transparent ploy.
She heard several footsteps.

The door opened, and a hook-nosed man entered. Next to him was a light-skinned man who wore a monocle.


The hook-nosed man was wearing a coat on top of his mission clothes. The man with the monocle was wearing a white gown. Behind the two men were two masked ANBU on standby. On the other side of the door, it seemed like two people were standing guard over Sakura.

“So you’re Kido, eh?”
Sakura spoke to the hook-nosed man. Her voice choked a bit.

“That’s right, Haruno Sakura. You *****, don’t you know about Uchiha Sasuke’s whereabouts?”


“Sasuke-kun’s…whereabouts? I want to ask about that….”

She was in a posture that made it difficult to speak. She rolled like a caterpillar, and the enemy looked down upon her. Sakura was humiliated, so she had a grim look in her eyes.

“ So the one who fabricated…an imposter of Sasuke…and had him get observed in various places…was you…”

“That’s right. We thought that man would return to the village if we did that. But he didn’t return. That’s why we kidnapped you.”

“In order to… make Sasuke-kun…return to the village…?”

――(That’s why they) kidnapped me…?


Pages 148 and 149

“You and that man are peers. You’re on the same team. Weren’t you comrades who fought in the Great War together? If he heard that you went missing, that man would probably return to the village.”

“Hmm, I wonder about that. Because Sasuke-kun is really calm and collected. Even if he heard that I went missing――”

‘…He wouldn’t return to the village’ She tried to continue, but a small ache traveled throughout Sakura’s chest.

――I wonder if Sasuke-kun… really won’t return

―― Even if it seemed as though I disappeared, eh….

She thought that she wanted him to come back. But she immediately dismissed that thought. That’s no good. It means that if Sasuke returns, then he’ll fall into their trap when he meets the expectations of those guys. That’s why Sasuke shouldn’t return.

――But if he doesn’t return, then it means that Sasuke-kun isn’t worried about me that much….

She felt a yearning for Sasuke, but also felt anxious about Sasuke himself. Sakura’s mind was muddled.
“If he doesn’t return…”
Kido continued to speak.

“It’s a simple story. We’ll just kill you. If he hears that your corpse was found, he’ll probably even return as expected. At least, for the funeral.”


“In that case, try to kill me right now!”

She thought that she could tear off the handcuffs in anger, but her strength still didn’t work well.

“I think that you’re better off not doing futile things”

The man with the monocle――Perhaps this man was the one named Magire, the medical ninja―― had spoken.

“ The injection that we put into your neck causes your muscles to go numb. Simultaneously, it’s a drug that makes chakra difficult to mold. It’s better if you’d be docile and lay down there. That way, you won’t be wasting physical strength. That’s all. ”

“Ku…”
Sakura ground her back molars.

Then Kido spoke:
“We won’t kill you immediately. Because ideally, we’ll kill you in front of that man’s eyes.”

Sakura stared back at Kido’s face.
“In front of Sasuke-kun…..?”


“That’s right. That way, the quality of his eyes will improve”

As he spoke, Kido approached and showed off his biggest smile.

Pages 150 and 151

“The quality…of his eyes…?”

――What are they….talking about…?
Kido expressed an evil smile as spoke.

“――The Uchiha clan is a clan that loves profoundly. Because of that tendency to love profoundly, it’s been said that the members of the Uchiha are granted powerful ocular strength. You also know about this, right?”

「…… 」

“Important family members, comrades, lovers――If one of them were to be killed in front of one’s eyes, anyone would be stricken by grief. But in the case of the Uchiha clan, that’s not all that happens. Their excessively profound grief affects their optic nerves, and it grants strength into their eyes”

「……」

“With his sorrow, anger, and grief…his ocular abilities can be honed even further. There’s no mistaking that. That’s why you’ll be killed in front of his eyes”
Sakura took a breath.

“To do such a thing…What are you guys…..?”

“A Sharingan drug” said Kido.

“Using that man’s eyes as ingredients, we’ll produce drugs. If anyone drinks the drug, then they will be able to use the Sharingan. It will sell well. ”

Kido’s ‘kukku’ laughter crept along the concrete floor.

“An amount of money like you’ve never seen before, and I’ll be collecting it. The money…the money……! “

His snickering became loud laugher. It then filled the room.

――This man is….


For the first time, Sakura didn’t feel disgusted towards the man named Kido. Instead, she felt a sense of dread.

//End Translation.
//Section 4 completed.

151/246 pages= ~61%

Tidak ada komentar:

Posting Komentar