Senin, 15 Juni 2015

Gaara Hiden Chapter 1 Bagian 1

“SUNAGAKURE”


Shinobi adalah orang yang mau menanggung beban.

Mereka yang mau menanggung beban, bahkan beban dari masalah yang tak beralasan sekalipun.

Ini adalah kenyataan.

Seseorang meyakini hal itu sebagai sebuah fakta yang tak dapat terelakkan. 

Keyakinan itu datang di dalam hidup dan dunianya.. dimana seseorang akan mampu bertahan apabila dia kuat menanggung bebannya.

Suna.

Adalah nama tempat dimana dia dilahirkan. Suatu gambaran yang sudah menjadi ciri khas darinya.

Pada siang hari suhunya meningkat sampai 40 derajat Celsius dan pada malam hari bisa turun hingga sangat dingin, dingin dan membuat segalanya beku.

Sebuah lingkungan yang seolah menolak keberadaan makhluk hidup. Sebuah neraka, bahkan bakteripun tidak akan dapat hidup dan berkembang. Membiarkan tanaman dan hewan hidup sendirian.

Ini adalah dunia tempat pria itu tinggal.

Dunia yang menjadi alasan agar pria itu kuat menanggung beban-bebannya.

Pria itu adalah…. “Gaara”.

_________________________________________________________________________

Disudut padang pasir semacam ini, sebuah Oasis tunggal menjadi sumber kehidupan: Sunagakure.

Lahan desa itu berbentuk aneh, tenggelam kedalam tanah. Namun tampaknya hal itu adalah sebuah fenomena alam yang murni, terjadi secara alami. Pada akhirnya orang-orang mulai membicarakan sebuah legenda mengenai dewa-dewa seperti Susanno’o dan Amaterasu. Mereka percaya apabila tanah Suna dahulu kala pernah di tempa oleh dewa-dewa tersebut dengan menggunakan cara di luar pengetahuan manusia.

Di pusat desa terdapat kantor kazekage yang terlihat sangat sederhana. Walaupun dia seorang Kazekage, namun Gaara tetap seperti kebanyakan Shinobi, dia tidak tertarik untuk melakukan hal-hal secara berlebihan. Dia pikir.. Sudah cukup memakai baju seperti yang dipakai oleh orang-orang pada umumnya, begitu pula dengan perabotan yang dimilikinya. Hal ini merupakan perwujudan dari kesederhanaannya. Barangkali juga karena dia adalah putera termuda Kazekage sebelumnya, dia menjadi tidak menginginkan
sesuatu ataupun kekurangan suatu kemewahan. Walaupun dia memiliki semua kebutuhan duniawi, namun dulu dia merasa sangat kesepian.

"Ahhh.."

Gara mengeluh, kemudian mendongak, melihat langit.

Semburat cahaya matahari sore seakan menyentuh rambutnya dengan lembut. Corak rambutnya lebih mendekati merah daripada kecoklatan. Wajahnya terlihat tampan dan sedap dipandang. Dia tampak seperti marmer yang di pahat.

Dia bertanya-tanya.. Kapan dia bisa melambung jauh dan terbang ke langit.

Ya! Sekarang ini musuh yang harus dia hadapi adalah segunung tumpukan kertas, pekerjaan.

Shinobi di dunia Ninja bergabung dan bekerjasama untuk melawan Akatsuki yang ingin menguasai dunia, Akatsuki kemudian berhasil dikalahkan, bersamaan dengan dikalahkannya Ootsutsuki Kaguya. 

Akan tetapi pertarungan untuk melindungi dunia itu tidak dibayar oleh siapapun.

Hampir seluruh Daimyou tentu akan membiayai anggaran peperangan selama hal itu masih mempunyai kaitan dengan keamanan nasional negara mereka secara teknis. Namun, Negeri Angin terus-menerus menetapkan kebijakan penggunaan persenjataan secara terbatas selama sepuluh tahun belakangan ini. Jadi mereka juga tentu akan menolak anggaran perang yang datang secara tiba-tiba. 

Lagipula pertempuran ini adalah pertempuran diantara kalangan para Ninja sendiri. Mereka pasti akan bersikukuh demian.

Para Daimyou itu seolah membuat alasannya masuk akal. Namun bukankah karena perlindungan para Ninja juga mereka dapat hidup sampai saat ini?

Shinobi Sunagakure menjadi sangat jengkel. Tak sepantasnya para Daimyou bertindak seperti itu.

Mereka tidak meminta uang sehingga tidak bisa memiliki kemewahan, mereka juga tidak meminta emas.

Rumah sakit bersalin terus menjaga sanitasinya demi kesehatan bayi dan membangun sumur untuk menjauhkan semuanya dari keadaan sulit. Investasi utama dialihkan pada pusat penelitian sehingga Sunagakure belum bisa bersaing dalam bidang kemajuan teknologi. Dana pensiun untuk Shinobi di nonaktifkan, dialihkan pada penyembuhan Shinobi yang terluka dalam perang, juga untuk keluarga-keluarga yang kehilangan pencari nafkah mereka, yang telah gugur dalam perang.

Karena semua alasan itulah, warga Sunagakure sangat membutuhkan uang.

Untuk mendapatkan uang dari Daimyou.... Ya! Itu adalah pekerjaan yang harus dilakukan oleh Gaara sebagai Kazekage.

Pekerjaan itu tidak memerlukan perkelahian dengan Ninjutsu, juga tidak memerlukan petualangan berdarah.

Sebaliknya, yang diperlukan hanyalah bergulat dengan sekumpulan dokumen. Dia harus berkonsentrasi pada landasan kerja yang bagus, demi kepentingan di masa mendatang. Upaya mediasi yang membosankan.

Itulah alasan yang membuat Gaara sempat mengeluh.

______________________________________________________

“Gaara. Kau disini?”

Pintu yang dibuka menimbulkan suara berdercit, disertai dengan masuknya seorang Kunoichi ke ruangan itu.

Dia adalah wanita yang cantik, rambutnya berwarna keemasan. Warna rambutnya akan mengingatkanmu pada kilauan pasir gurun dibawah sinar matahari pagi.

Tidak banyak orang di desa yang berbicara dengan Gaara – Tentu, lagipula dia juga seorang Kazekage bukan? – Lalu siapa dia? Dia terlihat sangat akrab dengan Gaara.. Dan diseluruh desa ini hanya dia yang berbicara akrab dengan Gaara seperti ini.

Ya! Wanita itu tentu saja Temari.

“Ada apa?” Tanya Gaara, Gaara yang tadinya tegang karena pekerjaannya kini sudah lebih santai sedikit.

Ketika kakak perempuannya datang seorang diri ke kantornya, biasanya karena ada sebuah urusan yang benar-benar penting berhubungan dengan pekerjaan. Kakak laki-laki Gaara – Kankurou juga tidak menemani Temari.

“Hehe..”

Seperti yang dipikirkan Gaara.. Temari sekarang duduk, dan sepertinya akan memulai sebuah pembicaraan. Namun kali ini berbeda, senyum lebar mengembang di wajahnya, dia terlihat santai.

“Sebenarnya bukan apa-apa sih. Aku mendapatkan surat dari Shikamaru lagi.. Kau tahu?”

“Iya, aku tahu.”

“Dia selalu menulis semuanya di atas kertas, karena dia belum mempercayai sistem keamanan surat elektronik. Jelas Temari. “Ku rasa ini aneh dan Kuno. Tetapi juga karena dia ingin berhati-hati.”

Shikamaru adalah tunangan Temari. Dia adalah Shinobi yang sangat cerdas dan lihai, pertemuan mereka terjadi selama ujian chunin di Konoha.

Gaara sangat tercengang ketika Temari mengatakan hubungannya dengan Shikamaru padanya.

Tetapi ketika Gaara membiacarakan hal ini dengan Kankurou:

“Nah, ini sudah jelas.”

“Bagaimana ini bisa terjadi?”

Gaara menjadi sangat risau setelah percakapan itu. Dia bahkan sampai membaca kisah cinta ‘Icha-icha paraside’ untuk memahami ‘tanda-tanda’ apa yang sebenarnya sudah dia lewatkan selama ini. Tetapi diujung hari ini, dia akhirnya menyimpulkan ‘mereka yang tidak mengerti akan terus tidak mengerti’.

“Perkembangan sangat cepat terjadi dalam sistem enkripsi yang digunakan dalam surat elektronik. Rinciannya ada di file THX-1138 yang dikirim oleh Raikage-“

“Bukan itu yang sedang aku bicarakan.”

“….. Bukannya kita sedang berbicara soal surat elektronik?”

“Ahh..” Temari mendesau keras, mengangkat bahunya. “Gaara, aku bertanya-tanya ketika membicarakan hal-hal seperti ini, kenapa kau jadi seburuk Naruto dari Konoha itu sih?”

“Apakah ada yang salah dengan yang aku katakan tadi?”

“Ada! Sebenarnya ada!” Temari mengarahkan ‘Tessen’nya pada Gaara. “Ketika wanita sedang membicarakan hal semacam ini, dia akan lebih suka jika kau mendengarkan apa yang akan dibicarakan mengenai isi suratnya. Kau paham?”

“Apakah ini adalah keadaan darurat atau semacamnya?”

“Tidak, itulah sebabnya aku memberitahumu.” Temari tersenyum grogi. Sepertinya dia akan menjelaskan dengan lebih detail lagi. “Ini adalah upacara, upacara, jadwal upacara.”

“Ahh…”

Tanggal upacara pernikahan tepatnya, suatu masalah yang belum bisa dipecahkan oleh Gaara, terus menggantung dalam pikirannya.

Temari adalah kakak perempuan Kazekage, dan dalam hal yang sama.. Shikamaru juga adalah seorang tokoh penting di desa Konoha.

Dengan demikian, pernikahan ini juga melibatkan politik.. rincian dari upacara pernikahannya tidak dapat ditentukan oleh pihak yang menikah saja.

Jika membuat keputusan yang salah, ratusan Shinobi bisa saja mati.

Sejak zaman dahulu, Sunagakure dan Konohagakure sudah menjalin hubungan baik dan mendalam.

Dulu, dulu sekali.. Saat pertemuan lima kage pertama kalinya diaadakan. Sunagakure bisa bertahan karena Konohagakure memberikan mereka sebidang tanah subur dalam perjanjian rahasia.

Setelah itu, orang-orang menganggap kalau wilayah selatan yang diinginkan oleh Sunagakure adalah sebidang tanah yang lebih subur dan kaya, terletak Konohagakure sebelah utara. 

Ketika pertama kalinya Gaara dan Temari bertemu dengan Naruto dan Shikamaru di Konoha. Mereka sedang terjebak di bawah skenario dan rencana kotor. 

Namun jika kau berkata seperti itu, maka akan memberi kesan jika Sunagakure tidak adil dan seolah sedang melakukan agresi tunggal. Akan tetapi, dunia Shinobi bukanlah sebuah tempat yang sederhana.

Kebenaran yang sesungguhnya adalah pihak Konohagakure juga merencanakan banyak hal untuk mengacaukan Sunagakure. Bertahun-tahun yang lalu, kedua desa tersebut terlihat seperti dua desa yang beraliansi, ya! Tapi jika itu di lihat dari luarnya saja, namun jika ditelusuri lebih mendalam, terjadi ketegangan dan pergolakan sengit antara dua desa tersebut. 

Justru karena perjalanan sejarah yang panjang semacam itu.. memberi signifikansi besar dalam bidang politik. Kenyataannya Temari, puteri Kazekage terdahulu sekarang menikah dengan seorang anggota klan Nara dari Konoha.

Ini adalah sebuah petunjuk yang jelas, dimana kedua desa itu kini tidak hanya bersekutu atas dasar ‘hitam di atas putih’ .. Tetapi lebih dari yang tercantum di atas secarik kertas perjanjian, hubungan antar desa itu kini sudah tidak menegang. Sudah lebih baik.

Gaara berkata, “Lebih baik apabila pihak Konoha menerima pengajuan kita soal tanggal upacara pernikahannya.”

“Kau sekarang terlihat tidak sentimen lagi ya?” Jawab Temari. “Kau pikir seberapa jauh aku dan Shikamaru memeras pikiran mengenai hal ini?”

“Akan lebih baik kalau orang-orang bertanggung jawab soal keamanannya juga.”

“Kau tidak lucu sama sekali. Jujurlah dan katakan kalau kau merasa iri.” Temari bersandar seraya mencubit pipi Gaara.

Kalau Gaara yang dulu, mungkin dia akan membunuh Temari jika dia bertingkah seperti sekarang ini, entah kenapa dia sekarang sudah berubah. Naluri membunuhnya sudah tidak seperti dulu.

Sebaliknya, cukup mengejutkan.. dia pikir ketika pipinya di cubit oleh kakak perempuannya, itu adalah sebuah hal yang tidak buruk sama sekali.

Walaupun demikian Gaara masih tidak bisa memahami kalau hubungan antara ‘keluarga’ berbeda dengan hubungan antara ‘pria dan wanita.’

Yang Gaara tahu hanyalah ini: Ketika Gaara melihat Temari tersenyum terlalu lebar seolah-olah pipinya bisa saja rusak kalau dia terus melakukannya. Atau ketika dia melihat sekilas senyum teman dekatnya – Uzumaki Naruto yang ditunjukkannya pada Hyuga Hinata. Pikiran ini akan merasukinya:

Semua itu itu benar-benar berbeda.

Ibu Gaara sendiri segera meninggal ketika dia melahirkan seorang Jinchuriki.

Ayahnya tidak pernah menikah lagi.

Jika memikirkannya kembali, Gaara mengira mungkin saja ayahnya melakukan hal itu untuk menjaga kesetiaan pada Ibunya.

“Lagipula kalau desa Konoha menerima pengajuan kita.. maka semuanya akan berjalan lancar-lancar saja.” Kata Gaara sembari bangkit dari duduknya.

“Hey! Kau mau kemana?”

“Para tetua memintaku untuk menghadiri rapat. Jika aku datang duluan sebelum mereka memanggilku, aku rasa akan menciptakan suasana yang baik.”

--- Gaara Hiden Chapter 01 Bagian 1 | Translate by Dunia Naruto Indonesia ---

“RUGOOOOOOOO.” 

Sebuah pusaran pasir berputar-putar. Bergulung ke sekitarnya. Ditengah-tengah badai pasir itu terdapat sosok manusia yang besar.

‘Besar ya?’ Pikir Kankurou. Walaupun ini adalah perbuatan musuhnya.. dan walaupun ini tidak membantu, Kankurou sempat kagum dan tercengang dengan pemandangan itu.

Wujud di tengah badai pasir itu, tingginya kira-kira sepuluh.. Tidak! Dua puluh meter. Ukuran ini sama dengan tinggi sebuah bangunan Kecil.

Hal ini mungkin saja terjadi karena adanya Hewan Kuchiyose yang dipanggil. Sangat jarang ada Shinobi yang bisa bertransformasi ke dalam bentuk sebesar itu.

Ini berbeda dengan teknik perbesaran tubuh klan Akimichi…!! Itulah yang Kankurou pikirkan ketika melihatnya. Aku kira ini adalah tindakan yang hanya bisa dilakukan oleh ninja pelarian ‘Rangking A’ yang namanya tercantum dalam ‘Bingo Book’.

“Tuan Kankurou! Saya akan menangani ini.”

“!!”

Salah satu anak buah Kankurou – Amagi sudah melompat ke dalam medan itu.

“Musuh belum membuat pergerakan sama sekali!!” Bentak Kankurou. “Terlalu awal untuk membuat serangan.” 

“Tuan! Kalau saya tidak buru-buru menyerangnya maka hanya akan membuat musuh menghimpun kekuatannya untuk penyerangan.”

Amagi masih sangat muda.

Dia lolos ujian Chunin pada umur 13 tahun, menjadi pengawal Kankurouu pada umur 15 tahun. Dia adalah generasi yang belum mengalami pengalaman perang melawan Kaguya. Amagi adalah lelaki muda yang memiliki penampilan seperti perempuan. Gaya rambutnya juga, orang yang belum tahu dia pasti akan mengira jika dia adalah perempuan.

“Saya keluar!” Amagi berteriak.. dan sepuluh, tidak.. dua puluh ‘Kozura’ melambung dari tangannya, menuju arah musuh. Secepatnya, dalam waktu yang bersamaan Amagi melempar sekumpulan belati juga. 

Amagi mempertunjukkan skillnya yang artistik. Karena inilah Jounin Kankurou mampu menciptakan momen untuk membelokkan dengan cepat rentetan serangan senjata tajam berukuran kecil.

“UOOOOOOOOOOO.” Raksasa itu menggerakkan tangannya, menyapu bersih senjata-senjata yang mengusiknya.

Tetapi, memang itulah yang Amagi harapkan.

“Kena kau!” Teriak Amagi. ‘Kozura’ yang dilemparnya mendadak tertarik secara bersamaan membentuk semacam sabuk berwarna perak. Senjata itu berubah arah di udara, mengusik lengan raksasa itu, namun sebenarnya sasarannya adalah jantungnya. Meluncur ke depan bagai hujan meteor. 

Aaah, jadi dia menggunakan benang chakra setelah serangannya ya. Pikir Kankurou.

Hal itu adalah kemampuan khusus shinobi Sunagakure mereka dapat merubah chakra menjadi benang-benang chakra untuk mengendalikan Kugutsu. Menggunakan benang chakra untuk merubah arah ‘Kozura’ sebagai penggeraknya adalah teknik asli yang ditemukan oleh Amagi.

Tapi seperti yang aku bilang. Dia masih muda.

“RUOOOOOO!!” Raksasa itu mengaum kemudian menghimpun kekuatannya.

“!!”

Amagi melihat hal yang tak biasa akan terjadi, dia buru-buru menarik ‘Kozura’nya. 

Tetapi dia terlambat, satu detik! Tidak setengah detik terlambat.

Itu adalah petir.

Sambaran petir itu membeludak keluar dari tubuh si raksasa, menghantam tempat Kankurouu dan Shinobi lainnya berada.

“Amagi!!” Teriak Kankurou.

Dia dan shinobi yang lainnya baik-baik saja. Mereka hanya kehilangan pijakan mereka karena sambaran petir tadi.

Namun tidak pada Amagi. Benang chakranya masih terkait dengan ‘Kozura’nya, dia terhantam sengatan listrik petir tadi.

Amagi roboh, seperti kugutsu yang dipotong benang chakranya.

_________________________________________________________________________

Orang-orang bilang ketika kau mati, kau akan melihat cahaya lentera yang berputar-putar.

Amagi sendiri membayangkan kalau kematiannya akan menjadi sebuah peristiwa yang heroik, tetapi kenyataannya tidak.

Dia mampu bertahan berkali-kali setelah pertempuran pertamanya. 

Siapa yang pernah berpikir kalau seorang Ninja bisa roboh karena jutsunya sendiri? Tentu hal itu tak dipikirkannya. Jutsunya menghancurkan dirinya sendiri.

Apakah aku akan mati dengan cara seperti ini? Pikiran itu membawa Amagi dalam kekalutan. Aku masih belum.. Aku masih belum melakukan apapun.

Dia merasakan kesadarannya menjauh, kemudian.. dia seolah jatuh dalam jurang yang amat gelap. 

“Hey!” Kata seseorang. Mereka memegang lengannya dengan erat. Membuat lengan Amagi terasa hangat.

“Ahh.”

Amagi sempat berpikir jika orang yang sedang membawanya adalah ayah atau ibunya.

Tidak perlu malu, ini adalah perasaan yang akan dialami oleh setiap orang di medan pertempuran.

“Jadi kau masih hidup ya? Huh!”

Orang itu adalah Kankurou. Dia memakai make up kabuki warna merah seperti biasanya. Kankurou sedang memandang Amagi.

--- Gaara Hiden Chapter 01 Bagian 1 | Translate by Dunia Naruto Indonesia ---

“Jutsu tadi pada dasarnya adalah elemen magnet: Teknik Raijinga.” Kata Kankurou pada Amagi. Dia menyandarkan shinobi muda itu di sebuah batu besar yang dikiranya aman. “Seperti namanya, menggunakan kekuatan elektromagnetik untuk menyerap massa disekitarnya. Memperluas wujud skalar tubuh dan mengubahnya menjadi bentuk raksasa. Singkatnya, itu adalah jutsu yang menciptakan ukuran raksasa menggunakan pasir besi.”

Kankurou tahu kalau Amagi sudah mendengar penjelasan itu saat pengarahan tadi, namun Kankurou mengulang penjelasan ini untuk membangkitkan akal sehat Amagi.

Shinobi adalalah orang istimewa yang secara terus menerus menempatkan diri mereka dalam medan tempur di dalam misinya. Menerima berbagai tipe pelatihan. Tidak peduli seberapapun darah akan menetes, tidak peduli seberapa takut mereka mati. Jika mereka mendengar rician misi mereka lagi, secara psikologis mereka akan merasa tenang. 

Kankurou tidak tahu apakah ini adalah perilaku alami seorang manusia.

Yang dia tahu sekarang, dia tidak mau anak buahnya yang masih muda merasa mati di depan matanya sendiri. Dia melakukan pertolongan pertama pada pendarahannya juga.

“Dia memakai elemen petir untuk memperbesar ukurannya. Tetapi ketika dia memakai kekuatan elektromagnetik, masalahnya akan jadi lebih berbeda.” Kankurou melanjutkan. “Raksasa itu menciptakan efek ‘piezoelectric’ untuk meluluhkan grafit bawah tanah. Kemudian pelepasan listrik dapat dibuat. Dia mengambil kekuatan dari alam disekitarnya, namun penggunaannya juga terbatas pada cadangannya sendiri.”

“Maafkan aku…….” Gumam Amagi. Dia berpegangan erat di lengan Kankurou.

Tampaknya pikirannya masih agak kacau, tetapi Kankurou memahami permintaan maafnya.

Barangkali beginilah pikiran Amagi saat ini: Aku mendapat pengarahan dari Jounin yang aku kagumi. Orang-orang akan mempunyai pikiran semacam ini.. terutama karena ini adalah pengalaman dalam misi ‘level A’ perdananya.

Ya! Orang yang tidak akan goyah dalam menjalankan misi ‘level A’ perdananya adalah Gaara. Kankurou tiba-tiba teringat wajah Gaara yang tak pernah menunjukkan emosinya.

--- Gaara Hiden Chapter 01 Bagian 1 | Translate by Dunia Naruto Indonesia ---

Misi ‘level A’ perdana Gaara atau bisa dikatakan misinya untuk pertama kali adalah bertarung melawan shinobi level jounin, kejadian itu adalah saat Gaara masih berusia 12 tahun. 

Misi itu tidak lama setelah ujian chunin di konoha berakhir. Bersamaan dengan selesainya rencana penghancuran Konoha oleh Orochimaru.

Sebenarnya, mau diingat bagaimanapun.. salah satu diantara mereka adalah sannin legendaris, saat itu.. juga ada banyak pengguna kekkei genkai yang bekerjasama untuk menghancurkan konoha. Hal ini sesungguhnya dapat dikualifikasikan ke dalam misi ‘level A’.

Namun bisa dibilang, pada saat itu Kankurou dan yang lainnya merasa kalau misi ‘level A’ akan berlaku bila sesuatunya berjalan sesuai dengan kualitas yang diinginkan. Pada saat itu umur Kankurou masih masih 14 tahun, sedangkan umur Temari 15 tahun. 

Jika memikirkan insiden yang terjadi di konoha, Kankurou merasa seolah sedang bernostalgia. Saat itu, ditengah-tengah pertarungan.. mereka bertemu seseorang yang mirip dengan ‘Matahari’.

Uzumaki Naruto.

--- Gaara Hiden Chapter 01 Bagian 1 | Translate by Dunia Naruto Indonesia ---

“Tuan Kankurou. Dia datang!”

Panggilan dari seorang Genin membuat Kankurou membuyarkan lamunan masa lalunya. 

“Baiklah, kita keluar secepatnya.” Dia berkata pada Amagi. “Saat ini bertindaklah sesuai rencana. Ok?”

“Ya..” Amagi lebih bisa diajak kerja sama sekarang. Bahkan setelah dia pikir dia bisa mati kapan saja ditengah-tengah misi mengerikan ini.. ajaibnya dia berhasil mendapatkan kekuatannya kembali.

Petir-petir yang telah dikumpulkan oleh raksasa itu menyambar kearah mereka, Kankurou sengaja melompat ke dalam jalur musuh.

Di dalam pertempuran antara shinobi dengan shinobi, melompat dan mengeksploitasi diri sebanyak delapan kali, sembilan atau lebih dari sepuluh kali adalah cara untuk mengecoh musuh, menyerang titik lemahnya. 

Tetapi orang-orang seperti Gaara dan Uzumaki Naruto adalah perkecualian. Dan perkecualian tetaplah perkecualian.

Dalam hal ini, Kankurou ingin mengecoh musuh dengan memancing musuh kearahnya, tetapi nampaknya musuh sudah mengetahuinya.

Tetapi musuh masih berbalik ke arah Kankurou. Suara langkah kakinya berdebuk sangat keras. 

Tampaknya musuh terlalu percaya diri dengan ‘Raijinga’ yang dia miliki.

Rasa ini sepertinya tidak asing, Kankurou jadi teringat adik laki-lakinya – Gaara.

Pasir dan elektromagnet mungkin saja terlihat berbeda. Tetapi akhirnya.. keduanya tetap dipakai sebagai jutsu pertahanan mutlak.

Mereka melindungi tubuh mereka dengan armor tak terkalahkan, sekaligus menggunakan armor tersebut sebagai senjata penyerang. Jika ada perbedaan, Gaara tidak menggunakan jutsu yang dapat mengubah dirinya dalam bentuk raksasa.

Berubah menjadi ukuran raksasa sebenarnya juga menguntungkan dibalik penampilannya sendiri.

Dia cepat!

Dalam sekejab mata, raksasa itu sudah mendekati Kankurou.

Orang-orang biasanya mengira kalau sesuatu yang besar seperti itu akan bergerak lambat.

Baik itu paus, balon udara, dan monster-monster seperti Raisha dan Juubi. Hal-hal besar seperti ini membuat orang berpikir kalau mereka akan bergerak dengan lamban.

Tetapi persepsi seperti ini justru bisa menipu pandangan mata.

Ketika makhluk semacam itu mengambil sebuah langkah yang lebar maka dia akan dapat bergerak dengan cepat. Ini adalah suatu hal yang dapat dipahami dengan mudah, seperti halnya kalau orang tua dan anaknya sedang melakukan lomba lari. 

Sesuatu yang memiliki ukuran besar tentulah lebih cepat.

Berpikir kalau mahkluk kecil lebih gesit untuk menghindari yang lebih besar hanyalah sebuah khayalan belaka.

Raksasa itu dengan santai mengangkat kakinya ke atas Kankurou, telapak kakinya terlihat lebih besar daripada atap sebuah rumah kecil. Jika kau terinjak, kau akan hancur berkeping-keping.

‘Tak.. tak.. tak..’

Kankurou mengatur lompatannya, dia berhasil menghindari injakan raksasa itu sebanyak tiga kali. 

Tetapi untuk yang ke-4 kalinya dia tidak melompat menjauh, hanya melompat saja.

Lompatannya kali ini menuju lutut raksasa itu, berniat untuk mendaki tubuhnya, menuju wajahnya.

Shinobi sekelas Jounin dapat melompat dengan cepat, minimal melompat pada cabang-cabang pepohonan. Kaki raksasa itu dapat menjadi pijakan ideal untuk Kankurou, melompat lebih tinggi lagi.

Tetapi Raijinga bukan hanya jutsu satu-satunya yang dia punyai.

Tuan Kankurou! Amagi tak dapat berteriak dengan keras. Namun suara jeritannya terngiang dalam pikiran Kankurou.

Dengan cepat Kankurou sudah menyentuh permukaan lutut raksasa itu, medan elektromagnetik yang menjadi daya dorong raksasa itu mempengaruhi Kankurou juga. Seluruh tubuh laki-laki itu hancur menjadi potongan-potongan kecil.

Si raksasa tertawa senang.

Setiap bagian tubuhnya adalah senjata yang dapat digunakan untuk melawan musuhnya. Itu adalah pertahanan mutlak, atau lebih tepat dapat digunakan sebagai pertahanan dan penyerang. Setiap orang yang menyerangnya akan hancur terpotong-potong ketika menyentuh tubuhnya.

Raksasa itu barangkali belum pernah merasakan kegagalan selama hidupnya.

Itulah sebabnya Kankurou tertawa.

“!!”

Kankurou tidak segera keluar. Tetapi dia masih hidup, dapat didengar dari suara cibirannya.

Soal Kankurou yang tercabik-cabik tadi.. mayatnya tiba-tiba berubah menjadi serpihan-sepihan kecil yang tajam, tak terhitung jumlahnya.. Serpihan itu terbang dan menyerang tubuh raksasa itu, menusuk tubuhnya.. menimbulkan suara menderu seperti pasir dan mengacaukan tubuh raksasa itu.

Di tempat Kankurou jatuh hanya terdapat jubah hitamnya.

Ini sebenarnya adalah tipuan sederhana.

Kankurou yang terlihat melompat ke lutut raksasa tadi sebenarnya adalah Kugutsu yang dibawa di punggungnya. Dia bertukar tempat dengan kugutsunya pada menit-menit terakhir. Kankurou yang asli masuk ke dalam tanah dan mengirim kugutsunya untuk menghadapi si raksasa.

Tipuan ini agak sederhana, tapi penggunaan waktu yang sempurna dan pemanfaatan titik rentan psikologis manusia adalah keahlian Kankurou. Tidak mengherankan kalau Amagi yang masih kurang berpengalaman tertipu juga.

Amagi dan raksasa itu juga, raksasa itu tidak mengamati orang yang berpijak di kakinya dengan lebih teliti. Ini adalah kelemahan matanya, karena jaraknya antara mata dan kaki yang terlalu tinggi.

“GAUUUUHHHHH.” Raksasa itu memekik, sepertinya dia sedang mengalami rasa sakit.

Yang dilihat Amagi.. raksasa itu sia-sia saja mengirim gelombang elektromagnetik melalui benang kugutsu. Nah, seperti yang diharapkan. Si raksasa sekarang menggeliat, menanggung sakit yang tak tertahankan. 

“Dia tidak hanya menderita karena terserang pecahan-pecahan tadi.” Kankurou mengamatinya, mengemukakan pandangannya.

Wajah Kankurou terlihat sumringah, itu adalah ekspresi yang ditunjukkannya setelah berhasil menyuguhkan tipuan hebat di hadapan banyak orang.

Kankurou sedang membicarakan “Keirakukei” musuh.

Dasar-dasar dari Ninjutsu adalah “Keirakukei” yang membawa energi dan kehidupan – misalnya chakra – melewati aliran-aliran yang ada pada “Keirakukei”. Kankurou sudah melakukan tindakan yang tepat, meluncurkan sarat benang chakra pada raksasa tadi melalui serangan-serangannya.

Singkatnya, dia merubah raksasa itu menjadi semacam “kugutsu hidup”.

Tentu, Kankurou tidak memiliki jutsu seperti Byakugan yang mampu mengamati titik dan aliran chakra lawan dengan sempurna, namun jika mempelajari masalah ini dengan giat.. kau bisa mengirim chakra untuk menyerang “Keirakukei” lawan. Sehingga menciptakan aliran chakra dengan arus yang berlawanan, merilis jutsu itu untuk mengacaukan sistem chakra lawan.

Tidak mampu mempertahankan ‘Raijinga no jutsu’.. Raksasa itu ambruk.

Kalau dia adalah Shinobi yang berpengalaman, dia akan mampu berdiri kembali setelah beberapa detik.

Lawan mereka tentu saja Shinobi yang berpengalaman, namun sayangnya dia kurang beruntung.


Ketika dia terjatuh.. Kankurouu mengirim tiga chunin untuk menangkap raksasa itu.. Err, tepatnya shinobi yang menggunakan wujud raksasa dengan jutsunya.
_________________________________________________________________________________

"Raijinga Kajuura. Jounin terroris dari Ishigakure, kau di tahan!" Ucap Kankurou. Tak lama kemudian, tangan dan mulut Nukenin itu dibelenggu.

Tidak dikatakan sebelumnya jika belenggu itu berfungsi untuk mencegah si kriminal bunuh diri.

"Apakah kita akan membunuhnya tuan?" Amagi bertanya. Ekspresi wajahnya terlihat kesal. "Dia membunuh tiga muridnya dan sepuluh warga sipil.”

"Begitu ya?" Tanya Kankurou.

Kankurou telah melewati masa-masa sulit, dimana dia merasa sangat emosi, kuwalahan dengan angka kematian yang terlalu banyak.

Di dalam peperangan, puluhan bahkan ratusan lebih Shinobi telah gugur.

"Apakah Anda ingin membunuh dia?" Amagi bertanya.

"Ya."

"Baiklah.. Kau saja yang membunuhnya." Kata Kankurou, memberikan sebuah kunai pada Amagi. "Tetapi.. Kau hanya dapat membunuhnya jika kau bisa menjamin bahwa kau mampu menghidupkan lagi genin dan warga sipil yang telah dia bunuh. Bagaimana? Kau dapat melakukan itu?"

“I-itu..."

"Jika kau tak bisa melakukannya, setelah kau membunuh dia, kau akan dibunuh juga. Dengan mengesampingkan hubungan si brengsek ini dan apa yang akan dilakukan oleh desa jika kau membunuhnya. Shinobi yang mati tidak akan membawa teknik rahasia, tidak akan mengembalikan orang-orang yang telah mati. Shinobi yang mati hanya menyisakan mayat. Aku tak butuh anak buah yang suka bertindak tak berguna."

“… Aku tidak akan melakukannya." Kata Amagi.

"Aku tahu."

Amagi memberikan respon yang baik. Jika dia berhasil bertahan dalam beberapa pertarungan lagi, dia pasti akan menjadi shinobi yang hebat.

"Amagi." Kata Kankurou. "Jika semuanya bisa dikembalikan, aku juga ingin membunuh si brengsek ini ."

“… Ketua."

"Dia adalah teroris bayaran, dan jika kita hanya melihat jumlah korban yang diketahui.. dia sudah membunuh ratusan gadis kecil. Tentu.. semua orang pasti ingin membunuhnya.” Kankurou melihat ke arah tahanan itu sambil berbicara, mata Kajuura juga di tutup, mengantisipasi agar dia tidak memakai dojutsu. Pada kasus seperti ini, bisa saja dia memakai dojutsu. “Namun jika kita membunuhnya atas dasar kebencian.. lalu apa bedanya kita dengan dia? Kita tidak boleh menjadi orang seperti dia.”

"Shinobi adalah orang yang mampu menanggung beban..." Gumam Amagi.

"Tepat." Kata Kankurou yang kemudian tersenyum lebar. "Nah, ayo kita pulang! Hari ini kalian telah menyelesaikan misi ‘level A’ . Ayo kita rayakan! Aku akan mentraktir kalian domba panggang, makanlah sepuasnya!”


"OOOOO!" Semua shinobi muda bersorak gembira.
_________________________________________________________________________

“… Dan sekarang Aku akan menyebutkan hasil strategi yang digunakan untuk menangkap Kajuura tiga hari yang lalu. Dari hasil penyelidikan terhadap Kajuura, telah mengungkapkan adanya sebuah organisasi besar di belakangnya. Tujuanku adalah melaksanakan penangkapan masal dalam beberapa hari. Masalah mengenai penahanan Kajuura akan dibahas nanti, dalam rapat lima Kage." Gaara selesai membacakan laporan panjang dihadapan para penasehat dan tetua desa Suna.

Pemimpin Sunagakure saat ini memanglah Gaara, tetapi pengaruh dari para Shinobi tetua juga mengimbanginya di garis depan. 

Mereka adalah sekelompok perwakilan dari beberapa suku yang mengorganisir desa, dan Gaara tidak bisa membuat keputusan tanpa merapatkannya dengan mereka terlebih dahulu. Pertemuan mingguan mereka adalah membahas suatu laporan, pertemuan ini adalah sebuah kesempatan untuk mereka.. berdiskusi bersama-sama dan menanamkan persepsi yang sama.”

"Ahum." Salah satu tetua berbicara. "Seperti yang diharapkan dari kazekage. Tidak ada hal yang perlu dicemaskan."

Ketika salah seorang bicara, beberapa tetua mengangguk bersamaan.

"Ah.. dan sekarang ketika anda mengatakannya..." Ebizou - kepala penasehat desa Suna, tersenyum lebar. Dia duduk di depan Gaara.

‘Tentang sampainya kau di tahap ini.’ Ini tentunya seperti apa yang akan dikatakan oleh teman Gaara – Uzumaki Naruto. Dia mungkin juga akan menjulurkan lidahnya saat mengatakan hal ini.

Tapi, Gaara tidak bisa mengatakan hal semacam itu.

Dia hanya berpikir 'seperti yang aku harapkan', dan kemudian mengernyitkan dahinya. 

"Sekarang ini mari kita mengobrol santai dengan beberapa kakek dan nenek." Lanjut Ebizou, "Benarkan, Kazekage?"

"Ya."

“Mengobrol dengan santai ya!” 

Sekarang ini para penasehat akan membahas alasan sebenarnya di balik sesi laporan ini.

Setiap insiden yang dilaporkan oleh Gaara saat ini sebenarnya sudah lama diketahui oleh para penasehat dan tetua. 

Sebenarnya mereka hendak meminta Kazekage untuk berpendapat secara pribadi, mengenai para tetua dan penasehat yang menjadi ‘kekuatan nyata’ dari Sunagakure sendiri.

Ini konyol bukan?

Ini seperti ketika seseorang Genin mengalami kesialan dalam misi, bisakah dia meminta chunin bertanggung jawab?

Seperti halnya pasir yang menumpuk di jalan, itu akan menyusahkan juga kan? Dan oh.. bisakah anda berbaik hati dengan mengatakan pada Daimyou mengenai hal ini?

Dalam hal seperti ini.. mereka akan berbicara seperti orang yang berpengaruh di desa.

Masalah ini lumayan berbobot.

Ketika mereka membicarakannya dari sudut pandang shinobi, situasinya akan berubah jadi aneh.

Misalnya, ' jutsuku sangat membutuhkan kaktus yang hanya muncul tiap seribu tahun, tetapi kami tidak memiliki apapun. Mereka mengatakan ada beberapa toko obat di negeri salju yang mempunyai kaktus itu, akankah aku mengirim orang untuk mendapatkannya demi aku? Akankan begitu?’

Misalnya, 'Beberapa shinobi dari Amegakure telah mencuri gulungan rahasia kami. Kami tidak ingin ribut-ribut, jadi… Akankah Kazekage, menyelamatkan kehormatan kami secara sembunyi-sembunyi?’

Misalnya, ‘Kau berkata sedang mengembangkan anggaran di bidang medis, dan menyuruh beberapa Jounin untuk memanggil beberapa pengguna racun dari klanku.'

Yang diminta oleh para penasehat pada Gaara itu adalah urusan kotor, dan tidak rasional. 

Gaara mendengarkan dengan seksama karena dia adalah Kazekage, tetapi akhir-akhir ini dia telah belajar untuk menolak atau mengabaikan permintaan mereka.

Jika ia hanya mendengarkan segala sesuatu yang mereka minta maka posisinya sebagai Kazekage, dan juga hubungan baik antara ‘lima desa besar Shinobi’ bisa hancur.

Aku bertanya-tanya ‘apa sih kepentingan yang sebenarnya?...’ Gaara berpikir, memusatkan chakranya.

Ini bukan lagi sebuah guyonan.

Shinobi yang berpengalaman mampu membebankan chakra pada suara dan dengan cepat, dapat merenggut keinginan seseorang. Ada juga orang yang memiliki keterampilan ‘Hipnotis instan’ atau melumpuhkan rapat semacam ini. Bagi Shinobi, tempat untuk bernegosiasi tak beda jauh dengan arena pertempuran.

"Sekarang, Gaara."

"Ya?"

"Usiamu akan mencapai 20 tahun kan?"

"Ya..."

"Anda tumbuh dengan cepat." Toujuurou mengatakan itu dari tempat duduknya di sebelah Ebizou, "Seperti yang diharapkan dari seorang Jinchuuriki, Shinobi jenius yang dikenal dengan nama ‘Sabaku no Gaara’...!"

Toojuurou tertawa dengan keras.

Kesehatan Ebizou akhir-akhir ini memburuk, Toojuurou terlihat cocok menggantikannya, penasehat nomor dua di Sunagakure itu sudah beberapa tahun pensiun dari dunia Shinobi. Sekarang otot-ototnya sudah lemah, rambutnya putih dan botak. Tapi sebenarnya.. orang itu tidak lemah sama sekali, dia memiliki wawasan yang luas. Orang itu kelihatannya teguh. 

"Selama ‘penghancuran Konoha’ orang jenius seperti anda tercabik-cabik, dan mengalami banyak kesusahan, terlempar ke udara oleh serangan musuh. Ahahhaha.. bahkan saya rasa, monyet yang jago memanjatpun bisa jatuh dari pohon.”

“Pada akhirnya itu hanya akan menjadi hal yang memalukan.”

Jika yang diejeknya adalah ‘Gaara yang dulu’ mungkin dia akan langsung membunuh orang itu secara spontan, namun Gaara yang sekarang sudah berbeda.. Dia tidak akan melakukan hal semacam itu.

Gaara tahu bahwa orang-orang di dunia ini ada untuk saling bertukar pembicaraan seperti itu. Tepatnya.. dia tidak ingin membunuh orang-orang yang hidup di dunia yang sama dengan ibu yang dia cintai – Karura, dan teman baiknya – Uzumaki Naruto.

Karena alasan itu, Gaara menundukkan kepalanya untuk meminta maaf.

Para tetua terlalu lama berbasa-basi, sebenarnya.. apa yang ingin mereka katakan?

Jika dilihat dari wajah mereka, tampaknya mereka tidak punya keluhan soal pekerjaan.

Sebaliknya, suasana di sekitar para tetua itu sangat santai. Suasananya tenang. Kemungkinan besar, mereka akan membicarakan topik tentang landasan kerja, sesuatu yang akan sulit disetujui oleh semua orang. 

"Dua puluh tahun adalah usia yang bagus."

"Saya mengerti."

"Dan itulah sebabnya, Gaara..." Ebizou menggelengkan kepala, dan menyeringai lebar. Senyum Ebizou terlihat Kekanakan. "Cepatlah mencari isteri."

"Hu... huuh?"

Kedengarannya konyol. Pikir Gaara.

Dia merasa seolah telah diserang pada titik lemahnya. Ia punya titik lemah di luar kesadarannya.

Seseorang tidak bisa melihat penuh di semua sisi hidupnya, tetapi dia masih dapat mengatakan jika.. seorang teman sedang mendekatinya tanpa sepengetahuannya, atau jika seekor kucing peliharaan sedang bermain di atas kakinya sendiri.

Itu karena kesadaran seseorang mampu menjangkau lingkungannya dan 'melihat' apa yang tidak dapat ‘dilihat’ .

Shinobi memalsukan dan meningkatkan kesadaran mereka, bahkan menggunakan intuisi mereka. Sampai mereka dapat meningkatkan kepekaannya pada lingkungan dan memaksimalkan indera mereka. 

Jika kau tak bisa membayangkannya, kau pasti tidak akan bisa melihat dan merasakannya juga.

Arti dunia memang tidak dapat dipahami jika kau tidak mencoba memahaminya, Gaara tidak siap akan hal ini.

Jika Ebizou adalah pengguna genjutsu, Gaara bisa saja kalah dalam konflik ini.

Keringat dingin Gaara mengalir kembali. Orang biasa tentu sudah merinding, tetapi Gaara adalah Shinobi sejati.

Aku memang masih belum cukup melatih diri.

"Tanpa mengurangi rasa hormat." Kata Gaara. "Kenapa harus saya?"

"Anda tidak tahu ya?"

"… Apa mungkin ini soal Kakak saya – Temari?"

"Ya." Ebizou mengangguk. "Dengarkan baik-baik, Kazekage sebelumnya memiliki tiga anak. Temari, Kankurou, dan Anda - Gaara. Anda, yang mempunyai kekuatan Jinchuuriki kemudian diangkat menjadi Kazekage. Saya kira Anda memahami pentingnya sesuatu seperti ‘garis keturunan’ misalnya. "

"Ya..."

Sebagian besar dunia shinobi dibangun juga karena adanya peninggalan.

Walaupun pada akhirnya nanti.. semua akan tergantikan oleh klan yang lebih berbakat. Sebagai contoh adalah klan Sarutobi yang pernah memegang kekuasaan di Konohagakure, tidak memiliki anggota lainnya yang pantas menjadi Hokage selain Sandaime.

Sebagian besar jutsu yang dipakai oleh Shinobi jaman sekarang juga merupakan peninggalan dari pendahulunya. Lebih dari itu, hal itu disimpan dalam klan dan menjadi sebuah jutsu rahasia untuk menjamin dan menjaga kelangsungan mereka. Oleh sebab itulah seseorang membutuhkan ‘hubungan darah’.

“Tentu saja, tidak hanya untuk mempertahankan ‘nama keluarga’. Anak hasil adopsi atau anak tiripun juga bisa, tapi pada akhirnya.. hubungan itu juga bukanlah hubungan darah kan? Orang-orang tidak bisa menerimanya.

"Inti kebohongan desa Suna adalah pada suku-sukunya sendiri, suku-suku tersebut sangat menghargai hubungan darah."

“…”

Gaara tidak punya alasan untuk membantah pernyataan para tetua itu.

Jika dia berpendapat sembarangan, mereka pasti akan cepat-cepat menentang pendapat Gaara dengan ‘pedas’. Dia bisa melihatnya, karena itulah dia mendengarkan mereka dengan tenang. Seperti cucu yang patuh pada kakeknya.

"Dan sekarang, mari kita membicarakan topik utamanya. Temari menikah dengan seorang anggota klan Nara dari Konohagakure... dan itu bukan masalah, kita juga telah menerimanya."

"Namun," salah satu tetua yang bernama Ikanago menyela. Memukulkan kipas pada lututnya. "Jika dilihat kedepannya, ketidak beruntungan akan menimpa Anda dan Kankurou. Apalagi ketika Shikamaru dan Temari punya anak nanti. Anak itu akan menjadi satu-satunya keturunan Kazekage yang tersisa.”

"Saya mengerti apa yang Anda katakan." Ucap Gaara, "Pada masalah ini, anda pikir perlu kan untuk memiliki seorang anak, kemudian meneruskan garis keturunan Kazekage?”

Kata-kata menjijikkan macam apa yang baru saja keluar dari mulutku? Pikir Gaara.

Meskipun dulu, Gaara telah dikutuk dan hanya dijadikan alat oleh orang tuanya sendiri. Disini dia sedang membicarakan anak kakaknya, bahkan sebelum dia lahir. Dia malah tidak membicarakan perayaannya, mereka sedang membicarakan ‘anak’ yang akan digunakan untuk kepentingan politik.

Kuasa politik mungkin saja bisa menjadi lebih bagus dan kuat. Namun politik sendiri adalah ‘tempat’ yang tidak menyenangkan, seolah seperti tempat dan beku dan tandus.

“Tapi jika hal itu terjadi..” Lanjut Gaara. “Klan Nara tentu juga akan memiliki hubungan keluarga dengan Kazekage. Kemudian secara alami, hubungan Suna dan Konoha akan menjadi lebih dekat. Konoha akan banyak ikut campur dengan urusan di Suna. Apakah itu yang Anda sekalian takutkan? Apakah benar hal itu?”

"Tepat."

"Tapi, jika saya menikah dulu, tradisi menikah dari yang tertua ke yang termuda akan terganggu. Pertama-tama, Anda sekalian harus mempertimbangkan kakak saya - Kankurou."

Gaara memang mengatakannya, tapi dia tidak ingin membawa kakaknya – Kankurou dalam masalah merepotkan macam ini. Kankurou adalah lelaki yang lembut, dia juga orang yang fasih berbicara.. sesuatu yang tidak dimiliki oleh Gaara. Orang yang mampu bergaul dengan para shinobi muda dan mendengarkan keluhan mereka adalah Kankurou, bukan Gaara.

Gaara ingin melakukan hal-hal seperti itu juga, tapi setiap kali dia mencobanya, hal tersebut tidak berjalan dengan baik. Shinobi lain menghormati Gaara sebagai Kazekage, sehingga mereka tidak ingin mengganggunya.

**"Tentu saja.. Kau bukanlah Kankurou. Gaara adalah Gaara, bukan Kankurou. Kau tahu?” Itulah kalimat yang diucapkan Naruto di masa lalu, tertawa. “Seperti kau sedang bersama dengan temanmu dan pergi bermain bersama mereka. Tetapi ada juga teman yang selalu mendukungmu selama masa-masa sulit. Kau pasti akan bersyukur karenanya, Gaara jika kau bertanya padaku kau itu tipe yang mana.. maka aku akan menjawab kalau kau adalah tipe nomor dua.”**

Kata-kata ini mungkin saja biasa bagi Naruto.. Namun, kata-kata ini telah menyelamatkan Gaara.

Yang terpenting, Naruto selalu memikirkan Gaara sebagai temannya, dan ketika mengatakan kalimat itu tanpa ragu sedikitpun.. hal itu benar-benar membuatnya senang.

Namun Kankurou lebih populer, Kankurou juga sepertinya adalah pilihan terbaik. Kelebihan Gaara hanyalah, dia adalah tipe Shinobi yang bisa berpikir dengan kepala dingin.

"Kami pikir juga begitu. Namun, Kankurou menolak."

“… Oh." Jawab Gaara setelah beberapa waktu. Dia tiba-tiba menyadari bahwa Kankurou sudah cukup direpotkan karena dirinya.

Tak peduli bagaimana Kau melihatnya, Kankurou adalah tipe orang yang sedikit aneh. Meskipun wajahnya hampir mirip dengan Gaara, tetapi menutupi wajahnya dengan make up kabuki seperti itu juga sebenarnya sedikit merepotkan, selain itu.. Kankurou adalah orang yang suka bermain-main.

Kankurou adalah tipe orang tidak suka terikat pada suatu hal. Ketika Gaara dan Toujuurou menunjuknya sebagai kepala Divisi anti-teror, mereka perlu yang waktu lama untuk membujuknya.

"Dia bilang jika menikah duluan sebelum Kazekage menikah akan menjadi hal yang tidak sopan. Jika mau menikah, kau harus menikah duluan. Dia mengemukakan alasan yang logis.”

“… Memang." Gumam Gaara.

"Belum semuanya, beberapa Daimyou telah mengkritik kita mengenai status anda yang belum menikah dan tanpa pewaris.”

“Lihatlah Gaara.” Mata Ebizou yang kuning sedikit meredup, mata itu mengisyaratkan sebuah kasih sayang yang ada di dalamnya.

“…”

Gaara tidak lagi merasa sedih akibat kematian ayahnya.

Perasaan itu sudah lama pergi sejak pertemuannya kembali dengan ayahnya yang dibangkitkan melalui Edo tensei. Dia sudah menemukan kebenarannya, walaupun waktunya sangat singkat, namun dia telah mendapatkan kasih sayang ketika dia lahir ke dunia. 

“Jadi begitulah, Gaara. Semua orang di desa ini…… tidak, bahkan juga teman-temanmu dari desa lain, semua orang mengingingkan hal ini untukmu.”

"Kami sudah memilihkan orang yang serasi dengan Anda. Dia adalah seorang gadis yang baik."

"Memang, memang seperti itulah dia.”

Mereka bahkan membawa foto gadis itu.

Semuanya sudah jelas, tidak ada celah untuknya mengelak.

Menendang dan menjerit saat menghadapi kematian adalah perilaku yang sudah umum bagi seorang Shinobi.

Shinobi memang harus menghadapi kematian dan terus memikirkan cara bertahan hidup.

“… Saya mengerti." Kata Gaara seraya menundukkan kepalanya. Tanpa disadari keringat dingin menetes dari dahinya.

Ini seperti sebuah misi yang sulit. Dengan ‘modus operandi’ yang berbeda.

"Saya menerima dengan hormat rapat mengenai pernikahan ini.” Kata Gaara. “Disisi lain, saya akan senang jika Anda sekalian juga menentukan tanggalnya dan korespondensinya.”

Dia mengucapkan semua kata-kata itu dengan susah payah.

[T/N]:
** Glosarium:
Kozura: Sejenis pisau. 
Tesen: Kipas perang Jepang, senjata yang biasa dibawa oleh Temari.
Raijinga: Secara harfiah berarti ‘petir dewa’.

Keirakukei: Titik dan aliran chakra dalam tubuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar